Selasa, 23 Desember 2008

Ada Apa dengan Bahasa Inggris?

Ada Apa dengan Bahasa Inggris?
By. Syahruddin hajja*

Kenapa ya sudah lama belajar bahasa inggris tetapi belum bisa-bisa? Saya yakin pertanyaan inilah yang tiada henti hentinya mengugah perasaan anda, padahal sudah berapa lama belajar baik formal (di sekolah sejak SD sampai Perguruan tinggi) maupun nonformal (kursus).
Adakah hal yang salah untuk selama ini kita pelajari tentang bahasa inggris tersebut? Tentu jawabannya YA. Lalu apanya yang salah? Rasanya sistem dan metode pembelajaran dan pengajaran bahasa inggris yang statusnya masih bahasa asing di negara kita masih kakuh dan monotong. Cobalah kita menengok pengajaran dan pembelajaran bahasa asing di kelas yang metodenya yang kakuh alias sangat teoritis dan tidak diimbagi dengan praktis sehingga yang terjadi adalah gurunya yang aktif bukan siswa (teacher center bukan student center).
Sehingga tokoh dan praktisi pendidikan sangat prihatin dan cemas melihat kondisi sistem pengajaran dan pembelajaran di negara kita yang tidak membuahkan hasil alias mutunya masih dibawah rata-rata. Kenapa demikian? Karena sistem yang membentuk karakter siswa belajar hanya karena mendapatkan nilai (score) bukan diarahkan untuk memberi pemahaman yang mendalam bahwa belajar untuk apa dan mau dikemanakan, jadi siswa berlomba belajar dengan berbagai cara untuk mendapatkan nilai yang baik namun diabaikan subtansinya, sehingga setelah ujiannya berlalu maka berlalu jua ilmunya.
Maka tidak salah jika Hanan Juhanul mengatakan bahwa zaman ini adalah zaman kecemasan (age of anxiety). Coba kita lihat sekarang ini semua sektor serba mencemaskan baik politik, ekonomi, budaya, maupun pendidikan. Sehingga masyarakat merasa terisolasi dari kehidupan nyata.
Oleh karena itu, pakar pendidikan melihat bahwa selama ini metode yang diaplikasikan adalah Pedagogy (teacher center) sehingga hasilnya siswa bagaikan bank yang selalu di imput akhirnya siswa hanya bisa mendengar, diam dan tidak kreatif. Atas dasar itulah muncul ide yang cemerlang untuk melawan kekakuan tersebut dengan lahirnya metode pengajaran yang dianggap efektif yaitu Anregogy (student center) tentu saja siswa yang aktif sehingga guru hanya sebagai wasit, mereka hanya memberian petunjuk dan koreksi.
Jadi metode itu mestinya dilakukan dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa inggris, sehinnga menelorkan siswa yang komunikatif dan kreatif dalam berbahasa inggris. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa bahasa harus dilatih dan didukung oleh lingkungan. (it must be spoken and supported by environment). Semoga tulisan yang pendek ini dibaca sebagai referensi. Saran dan kritiknya sangat diharapkan.

1 komentar:

easy to talk mengatakan...

saya kira tulisan ini sangat menggugah para pengajar dan pelajar b. inggris di indonesia. tingkatkan tulisan anda mr. sahar